Menghentikan Kebiasaan Berlari ke Dunia Fantasi dan Mulai Menata Hidup dalam Kenyataan

"Hal apa yang kamu butuhkan yang tidak kamu dapatkan?" "Siapa yang ingin kamu kesankan dan mengapa?" Dua pertanyaan ini bagiku cukup ampuh untuk mengatasi kebiasaanku berlari ke dunia fantasi dan berusaha tetap hidup di dunia nyata. Seperti yang pernah aku ceritakan dalam Maladaptive Daydreaming, melarikan diri ke dunia fantasy awalnya adalah suatu cara bertahan hidup untuk mengatasi semua hal traumatis yang aku alami ketika masih kecil. Dengan segala keterbatasan fisik dan pengertianku, mungkin aku belum cukup kuat untuk memproses semua stress dan ketakutan akibat segala bentuk abusive yang aku alami saat itu. Jadi melarikan diri ke dunia fantasi aku anggap adalah jalan keluar yang tepat, UNTUK SAAT ITU. Namun apa yang dulu seperti alat yang berguna, kini berubah menjadi boomerang karena ternyata kebiasaan itu terus ada bahkan seperti mandarah daging hingga aku dewasa. Di usia dimana aku seharusnya sudah cukup matang dan punya kapasitas untu...