Mengatasi Kecanduan Scrolling Medsos


Bila kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, kita tidak akan punya cukup waktu untuk melakukan hal yang benar-benar penting.

Waktu berlari begitu cepat. Tak terasa udah hampir satu jam aku scroll-scroll medsos. Tadi niatnya hanya sejenak untuk melepas kejenuhan, barang 5 – 10 menit lah. Tau-tau udah satu jam lebih aja. 

Hal seperti ini sering membuatku kesal karena menjadi tak sempat melakukan hal lain yang lebih penting.

Alangkah akan lebih baik bila tadinya waktu satu jam itu aku pakai untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Misalnya baca buku, salah satu kebiasaan yang sedang aku perjuangkan agar bisa kulakukan rutin setiap hari. Tapi aku malah menghamburkannya untuk scrolling.

Saat ini aku sedang membangun beberapa habit baru yang membutuhkan fokus dan waktu. Aku mencatat pencapaian habit itu dalam habit tracker. Supaya bisa konsisten melakukannya tiap hari dan menjadi system yang otomatis dalam hidupku.

Namun, kendala utama yang aku hadapi adalah sering merasa kekurangan waktu. Tau-tau udah malam dan ngantuk, padahal belum sempat baca buku, belum ini, belum itu. Ada aja yang ketinggalan.

Akhirnya aku menyadari, salah satu penyebab utama kehabisan waktu adalah kebiasaan scrolling hape tanpa tujuan yang jelas dan seperti tak terkendali. Kadang aku merasa tanganku seperti dikunci untuk terus megang hape dan scrolling walaupun aku sadar bahwa aku harus berhenti.

Sebenarnya banyak hal positif yang aku dapatkan dari medsos, termasuk membaca tulisan-tulisan yang membangun dan menambah wawasan. Banyak konten lucu yang menghibur juga. Tapi tentu porsinya harus disesuaikan secara bijak. Tak masalah kalau hanya sebentar, tapi kalau sampai menyita berjam-jam waktu berhargaku?

Karena bila berlebihan, justru hidupku terasa tidak bahagia. Aku jadi cenderung pasif dan mudah terjebak membandingkan diri dengan kehidupan orang lain yang tampaknya selalu bahagia dan sukses. 

Selain itu, aku jadi tidak produktif karena banyak waktu terbuang percuma. Misalnya yang tadinya lihat hape mau nyari suatu info terkait kerjaan, eh malah sibuk buka aplikasi yang tidak relevan. 

Waktu istirahat pun berkurang, karena aku sering tidak bisa tidur gara-gara asik scroll hingga larut malam. Pagi-pagi bangun dengan badan masih lemes dan ngantuk dan kurang semangat memulai hari. Apalagi bila pas bangun tidur langsung buka hape lagi.

Bahkan yang menurutku paling berbahaya adalah aku jadi kehilangan banyak moment berharga bersama orang-orang tercinta karena terlalu sibuk dengan HP. Sambil ngobrol sambil lihat hape bisa membuat orang lain tidak didengarkan, tidak diperhatikan dan tidak dicintai. Sehingga walau sedang bersama pun seseorang tetap merasa kesepian.

Refleksi Saat Menyusui Anak

Suatu hari, saat sedang menyusui El, bayiku yang masih kecil, aku sambil scroll-scroll hape. Aku memang mengerjakan suatu bisnis dari hape, tapi kadang, bahkan sering, ujung-ujungnya malah terjebak scroll nggak jelas.

Di tengah scrolling itu, aku melihat bayiku menatapku. Aku tiba-tiba merasa kasihan padanya. Aku berpikir, 

“Harusnya waktu kebersamaan ini tidak terganggu oleh HP.”

Namun satu pemikiran lagi membantah, 

“Tak apa-apa. Toh aku main hape bukan nggak berguna. Ini kan untuk mencari nafkah demi anakku juga. Ini kulakukan karena cintaku padanya.”

Tapi aku bertanya lagi dalam hati, 

“Benarkah aku melakukan ini demi anakku? Untuk menunjukkan cintaku? Atau hanya demi ambisi pribadiku semata? 

Dan apakah anakku bisa merasakan cinta itu?"

Setelah merenung itu, aku meletakkan HP dan mulai fokus ke anakku. Membelai rambutnya dan mengajaknya ngobrol. Aku ingin dia tahu bahwa dia penting bagiku. Bahwa aku lebih tertarik berinteraksi dengannya daripada sibuk dengan HP. Aku ingin dia merasakan kehadiran dan perhatianku.

Lalu bagaimana dengan bisnis online yang juga penting? Tentu saja tetap harus dijalankan. Tapi aku perlu mengatur waktu: kapan harus fokus bekerja, dan kapan harus hadir sepenuhnya untuk keluargaku. 

Usaha Mengurangi Scrolling Tak Terkontrol

Menyadari banyaknya waktu terbuang sia-sia karena kebiasaan scrolling, aku mulai melakukan beberapa upaya perbaikan. 

Cukup panjang juga aku berjuang untuk mengatasi kecanduan scrolling hape ini. Beberapa cara aku upayakan tapi ada aja kendalanya. 

Puasa Media Sosial

Secara berkala aku uninstall semua aplikasi media sosial dari HP selama dua minggu (atau lebih). Hal ini cukup efektif mengurangi kebiasaan scroll tanpa tujuan, tapi sayangnya tidak bertahan lama. Begitu aku install ulang, segera saja aku kembali lagi ke pola lama.

Menyembunyikan Aplikasi

Aku menyembunyikan aplikasi media sosial di folder-folder HP yang jarang dibuka. Efektif sebagian, tapi belum sepenuhnya menyelesaikan masalah. Karena aku tau dimana harus mencarinya kan. 

Minta Suami Mengunci Password

Aku minta suami membuatkan password untuk membuka medsos, dan hanya membuka akses pada hari Sabtu–Minggu. Tapi tetap saja, aku bisa ‘lari’ ke YouTube atau Google. Masih ada celah untuk scrolling.

Lalu aku akhirnya mencoba cara lain yang ternyata cukup ampuh. Menjauhkan Hape dari jangkauan. 

Angela Duckworth, seorang psikolog dan penulis, dalam sebuah pidatonya di acara kelulusan di Bates College, berbicara soal “situation modification.”

Dia berkata bahwa bukan kurangnya kemauan yang membuat kita gagal, tapi lingkungan yang tidak kita desain untuk mempermudah kesuksesan.

Dan keputusan dimana kamu menaroh hape mungkin bisa jadi penentu apa yang akan terjadi dalam hidupmu. Yang mempengaruhi pada kesuksesan dan kebahagiaan hidupmu.

Jadi bukan hanya bergantung pada niat kita untuk tidak buka hape, tapi secara berkesadaran menjauhkan hape dari jangkauan kita agar kita tidak tergoda.

Ibarat pecandu alkohol yang ingin berhenti minum alkohol, tapi nyetok alkohol di rumah, itu kan namanya mencobai diri sendiri.

Beberapa hal yang aku lakukan untuk akhirnya beneran bisa mengurangi kecanduan scroll medsos adalah: 

Meletakkan hape di laci dan menguncinya saat ingin fokus mengerjakan suatu tugas. Memang untuk kerja butuh alat komunikasi. Tapi aku bisa buka pesan dari PC. Jadi nggak perlu harus buka hape yang ujungnya malah scroll kemana-mana.

Tidak megang hape saat ketemu atau ngobrol dengan orang lain. Tadinya aku sering mengatasi moment canggung bertemu orang baru dengan lihat hape. Tapi sekarang aku berusaha fokus pada orang yang aku temui dan hadir secara utuh dalam sebuah pertemuan.

Tidak naroh hape di tempat tidur. Paling lambat jam 9 malam sebelum tidur,  hape aku taroh di ruangan terpisah. Nggak bobok bareng di kasur. Hal ini tidak hanya memperbaiki waktu dan kualitas tidurku dan kesehatanku tapi juga meningkatkan kualitas kebersamaan dengan keluargaku.

Awalnya memang tidak mudah. Ada kalanya aku memang sudah berhasil mengurangi distraksi dari hape, tapi seperti orang kecanduan yang kumat, aku berusaha mencari-cari distraksi lagi. Rasanya ingin banget buka hape.

Namun dengan tetap berusaha semakin berkesadaran, lama-kelamaan, aku merasa semakin merdeka dari keinginan untuk selalu mengecek hape.

Mengisi Waktu Luang dengan Hal Bermakna

Sering kali kita scrolling tanpa sadar karena memang tidak tahu harus ngapain. Oleh karena itu, aku mulai membuat tujuan yang aku ingin capai dan kebiasaan baru yang perlu aku bangun untuk mencapainya. 

Tujuannya agar aku punya panduan, kalau punya waktu luang, enaknya ngapain ya? Supaya waktu tidak habis sia-sia.

Hape itu adalah sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang seharusnya membuat hidup manusia jadi lebih mudah. Banyak sekali hal menarik yang bisa kita akses dari hape. Ada film, music, video apapun yang kita inginkan.

Kadang membuat kita lupa waktu. Dan lupa akan peran dan tujuan kita yang lebih penting dalam hidup.

Kita sebaiknya menjadi tuan, bukan malah diperbudak dengan jadi terbelenggu. Seolah kita tak berdaya mengendalikannya dan menghentikannya sejenak.


"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana". - Mazmur 90:12

Popular posts from this blog

Bersinarlah dengan Cahayamu Sendiri

Menjadi Sahabat bagi Diri Sendiri dengan Perkataan Baik

Bertahan Hidup dan Tetap Waras adalah Suatu Pencapaian