Friday, April 19, 2024

Price and Value – Karakter Seorang Pria yang Lebih Berharga Dibanding Uang

Uang (sumber: Unsplash)
 

 A Gem Is Always A Gem. It'll Shine Bright like Always Even If You Put It in Charcoal. You Just Need To Open Your Eyes & Heart to Find Them in Human....”
Muhammad Imran Hasan

 

Salah satu tantangan yang dihadapi wanita single berkarir sukses adalah menemukan pasangan yang juga berkarir dan berkeadaan finansial setara bahkan lebih baik dari dirinya.

Memang, seorang wanita single yang bijak harus bisa berpikir rasional dalam hal finansial untuk memilih pasangan hidupnya. Apalagi bila si wanita ini adalah wanita pekerja yang bisa menghidupi dirinya sendiri dengan baik. Janganlah mau menikah dengan pria hanya bermodal cinta. Kesejahteraan keuangan keluarga adalah hal penting untuk dipertimbangkan.

Namun terkadang fokus pada uang membuat seorang wanita menjadi salah dalam menilai dan membuat keputusan memilih pasangan hidup.

Seperti kisah yang pernah terjadi pada seorang wanita, sebut saja namanya Mawar. Mawar adalah wanita cantik berkarir baik dan sedang diperhadapkan pada pilihan antara dua pria yang sedang mendekatinya untuk menikah.

Pria A, adalah seorang karyawan biasa di suatu perusahaan dengan penghasilan stabil namun terbilang pas-pasan. A adalah pria yang cerdas dan punya semangat belajar yang tinggi, namun karena keadaan ekonomi keluarga yang kurang baik, A harus membantu membiayai sekolah adik-adiknya. Sehingga dia tidak kuliah. Walau pria A sudah bekerja dengan penuh tanggung jawab dan disiplin, namun pendapatan yang belum seberapa dan tanggungan yang banyak membuat A harus bergaya hidup hemat. 

Saat dia main ke rumah Mawar, paling banter dia hanya bisa membawakan oleh-oleh martabak atau mengajak Mawar makan di tempat makan di pinggir jalan yang harganya terjangkau. Walaupun pria ini adalah pria baik, pekerja keras dan memperlakukan Mawar dan keluarganya dengan hormat, namun kenyataan bahwa dia datang ke rumah Mawar dengan naik angkot membuat Mawar dan orangtuanya cenderung menyepelekannya.

Sementara itu Pria B adalah seorang pria berpenampilan rapi dengan pakaian-pakaian branded. Dia mengaku bekerja sebagai manager di sebuah perusahaan BUMN. Sesuatu yang walau belum diketahui pasti oleh Mawar kebenarannya, tapi melihat dari penampilan nya, membuat Mawar langsung yakin. Apalagi Pria B selalu datang ke rumah Mawar mengendarai mobil yang bagus-bagus. Mobilnya sering gonta ganti.

Dia sering membelikan hadiah untuk Mawar dan setiap kali mengajak Mawar makan ke luar, pasti itu adalah restoran kelas atas yang harganya lumayan mahal.


Tak butuh waktu lama, hal-hal materi itu langsung membuat Mawar tergila-gila pada Pria B. Bukan hanya Mawar, orangtuanya juga langsung menjatuhkan restu pada Pria B. 

Orangtua Mawar juga membedakan sambutannya pada pria A dengan sambutannya pada pria B. Pada A mereka ngobrol seadanya aja, nggak merasa perlu untuk sekedar menawarkan minuman. Sementara saat pria B datang, mereka langsung sibuk menyediakan suguhan makanan dan minuman lalu mengajak ngobrol dengan ramah.

Oleh bayangan akan kehidupan rumah tangga yang bahagia dan bergelimang harta dan oleh restu orangtua yang mutlak pada pria B, akhirnya Mawar memilih B dan mereka pun menikah. 

Namun setelah menikah, barulah Mawar mengetahui siapa pria B yang sebenarnya. Ternyata B tidak se kaya yang dikira. Dia ternyata hanya seorang supir di sebuah perusahaan penyewaan mobil. Terang aja mobilnya gonta-ganti. Ternyata itu bukan mobil sendiri. Dan demi mendukung gaya hidup mewahnya, ternyata dia punya banyak utang di sana sini. Seperti keburukan itu belum cukup, ternyata Pria B bukanlah pria jujur. Seringkali dia berselingkuh dengan wanita lain yang dengan mudah didekatinya dengan segala harta materi yang dia tunjukkan.

Tinggalah Mawar yang menyesali pilihannya. Demi pria B mawar sudah melepaskan A yang sebenarnya punya kualitas lebih berharga. Karakter yang lebih berharga dibanding uang.

Karena hanya fokus pada uang dan materi dia menjadi mudah dibutakan oleh penampilan luar yang tampak mentereng. Sampai-sampai dia gelap mata dan mengambil keputusan penting yang salah.

 

-to be continued...

 

No comments:

Post a Comment

Allow God to Bless You – Menerima Berkat Tuhan dengan Sukacita

Accept gratefully “ When we give cheerfully and accept gratefully, everyone is blessed .” – Maya Angelou Aku punya tetangga, seorang wanit...