Wednesday, October 18, 2023

Pengalaman dengan 6 Mitos Mendapatkan Jodoh

Ilustrasi Lempar Buket Bunga Pengantin (Sumber: Allef Vinicius-unsplash)

Ketika masih jadi anggota Ikatan Jomblo Semangat Kawin, aku begitu serius berjuang untuk segera dapat jodoh. Berbagai usaha baik yang rasional maupun yang masuk kategori mitos pernah aku lakukan.

Biasanya mitos ini diutarakan oleh orang-orang tua berdasarkan cerita dari jaman dahulu yang diyakini berdampak pada proses pencarian jodoh.

Sebenarnya aku tak begitu percaya karena mitos-mitos itu tampaknya tak masuk akal. Namun, karena niat untuk bertemu jodoh yang kuat, aku melakukan juga beberapa di antaranya.

Berikut ini aku mau cerita tentang pengalamanku dengan 7 mitos mendapatkan jodoh yang aku pernah lakukan dan hasilnya.

1.Mendapatkan bunga yang dilempar pengantin, tanda akan segera menikah

Setiap ke kondangan, acara yang paling aku tunggu selain acara makan adalah acara lempar buket bunga oleh pengantin.

Mitos tentang buket bunga ini mengatakan bahwa pria atau wanita lajang yang mendapatkannya dipercaya akan menjadi orang berikutnya yang menyusul ke pelaminan atau segera dapat jodoh.

Biasanya dalam resepsi pernikahan, ada acara khusus dimana para single akan diminta berkumpul dekat pelaminan. Lalu pengantin melemparkan buket bunga ke arah mereka dengan cara membelakangi.

Momen ini cukup seru dan biasanya para lajang akan bersiap dan memasang kuda-kuda untuk berlomba menangkap bunga yang dilempar pengantin tersebut.

Aku juga beberapa kali ikut berusaha, namun aku tak pernah berhasil mendapatkannya. Mungkin aku kurang gercep ya.

2.Mengambil bunga Melati di kepala pengantin tanpa ketahuan

Mitos lain adalah bila kita bisa mengambil bunga melati di hiasan kepala pengantin tanpa ketahuan, kita bisa cepat menyusul menikah juga. 

Sumber gambar: Pinterest

Aku mengetahui mitos itu ketika itu menghadiri pesta pernikahan seorang teman yang didandani dengan riasan rambut dengan bunga melati.

Saat itu aku dan teman-temanku sesama single mulai menyusun strategi bagaimana cara mengambil sebutir bunga melati itu dari hiasan rambut pengantin tanpa diketahui.

Kami mulai menjalankan aksi saat naik ke pelaminan untuk salaman dengan pengantin. Sesuai rencana, sembari menyalami dan cipika cipiki ke pangantin, kami akan mengambil barang satu butir dari hiasan rambut itu. Agar tak ketahuan, beberapa teman lain berusaha mengajak ngobrol pengantin biar perhatiannya teralih.

Tapi rencana kami gagal. Ternyata tak mudah untuk mengambil dan memutuskan satu butir bunga itu dari seluruh rangkaian hiasan rambut. Temanku berusaha menarik tapi tak berhasil. Aku pun takut untuk mencobanya. Membayangkan gimana jadinya kalau rangkaian hiasan rambut itu jadi berhamburan semua bila ada satu yang dipetik paksa.

Sepertinya sang pengantin menyadari aksi kami saat acara salaman itu. Di akhir acara resepsi, dia memberikan kami bunga melati itu satu-satu. Mungkin dia merasa trenyuh melihat teman-temannya yang masih jomblo, memprihatinkan dan gagal dalam misi mencuri bunga melati. hehe..

Aku tak tak tau apakah itu masih berkhasiat. Kan harusnya tanpa diketahui pengantin ya.

3.Mengambil jenggot Barongsai saat beratraksi, tanpa ketahuan

Suatu hari aku dan keluarga ke Kota Wisata Cibubur untuk menyaksikan pertunjukan Barongsai di hari Imlek. Tanteku berkata tentang mitos bahwa bila kita bisa mengambil selembar atau beberapa lembar jenggot barongsai saat dia beraksi, niscaya akan enteng jodoh. 

(Sumber Mick Haupt-unsplash)

Saat tari barongsai mulai, Tanteku mewanti-wanti untuk aku beraksi bila nanti barongsai mendekat ke arah kami. Barongsai itu menari bergerak kesana kemari sekalian mengumpulkan saweran dari pengunjung.

Aku bingung bagaimana cara mengambilnya, barongsainya bergerak cepat.Saat barongsai mendekat ke arah kami, gerakannya melambat dan sebenarnya sangat memungkinkan untuk mengambil jenggot barongsainya, tapi aku malu dan takut ketahuan barongsai nya.

Tanteku agaknya menjadi gregetan karena aku tak kunjung bertindak. Akhirnya tanteku yang agresif itu mengambilkan jenggot barongsai itu dan memberikannya padaku agar aku enteng jodoh.

Aku tak tau apakah cara ini masih ampuh kalau diambilin oleh orang lain. Hehe.

4.Mandi di air terjun Pengantin

Saat jalan-jalan ke daerah Gunung Kidul Jogja, ada suatu tempat wisata bernama Air Terjun Pengantin. Berdasarkan info dari orang-orang di sekitar itu, katanya bila mandi di bawah guyuran air terjun itu, akan membuat kita jadi mudah dapat jodoh.

Percaya nggak percaya aku dan satu orang temanku, yang juga masih single, menyempatkan juga ke sana juga untuk mandi.

Saat itu kami mandi tepat di tengah air terjun, sambil berdoa berdoa agar segera dapat jodoh.

5.Dilangkahi adik menikah duluan membuat susah jodoh

Aku sempat galau saat adikku akan menikah di saat aku masih jomblo. Orangtuaku mendesakku untuk segera menikah karena adikku mau menikah. Jangan sampai dilangkahin katanya karena nanti bisa bikin jadi susah dapat jodoh.

Tapi, aku mau nikah sama siapa? Emang semudah itu? Emang tujuan menikah hanya biar nggak dilangkahin?

6.Ziarah ke makam leluhur agar enteng jodoh

Selama aku single, sering kali aku dapat nasehat khususnya dari orang tua di keluarga besar untuk aku melakukan jiarah biar cepat dapat jodoh.

Terus terang aku nggak mengerti kenapa untuk dapat jodoh harus jiarah. Apa hubungannya? Apakah kalau aku jiarah, akan ketemu pria yang mungkin sedang jiarah juga dan kami saling jatuh cinta pada pandangan pertama dan akhirnya menikah dan hidup bahagia selamanya? Atau, jangan-jangan, jodohnya adalah penjaga kuburan yang aku temui saat jiarah? 

(Sumber: Sandra Seitamaa-unsplash)

Tapi aku tetap melakukan juga saran itu. Ketika itu kami jiarah ke makam orangtua dari mamak di salah satu kota di Sumatera Utara.

Setelah selesai jiarah, masih di kota itu, mamak bertemu dengan teman lamanya yang katanya mau ngenalin aku ke ponakannya, seorang high quality single. Aku langsung berpikir, apakah ini adalah khasiat dari jiarah tadi?

Mendengar kualifikasi pria single ini, yang katanya baik dan mapan dan atribut baik lainnya, aku berharap bahwa pria itu akan jadi jodohku.

Tapi ternyata, setelah teman mama mengenalkanku padanya dan memberikan nomor hapeku untuk dihubungi, pria itu tampak tak tertarik. Dia sama sekali tak menghubungiku.

Saat itu aku sempat heran juga. Bah! Cem mana ini? Kan aku udah jiarah…

 

Begitulah kisahku sehubungan dengan mitos mendapatkan jodoh. Kalau diingat-ingat, semua usaha ini rasanya lucu dan konyol juga sih. Berdoa pada Tuhan, tapi kenapa aku masih percaya pada mitos ya?

 

 

No comments:

Post a Comment

Pelajaran untuk Tidak Mudah Menghakimi Orang Lain

(sumber: Unsplash)   “Abang udah tau belum berita tentang si X ini? Ternyata dia yang selingkuh tapi malah menuduh istrinya selingkuh. I...