Aku masih ingat bagaimana perjuanganku membuat karya tulis ilmiah ketika masih kuliah. Terutama ketika bikin skripsi.
Selama sekitar 6 bulan aku fokus mengerjakannya. Baca banyak sumber untuk referensi, bimbingan ke dosen, revisi lagi dan seterusnya.
Karena aku kuliah sambil kerja, hal yang paling sulit adalah mengatur waktu agar pekerjaan di kantor selesai dengan baik, karya ilmiah juga selesai sesuai target waktu.
Tapi setelah lulus kuliah, ternyata karya ilmiah itu hanya berakhir di rak perpustakaan kampus. Mungkin jadi bahan referensi juga untuk mahasiswa lain. Entahlah. Aku sendiri pun tak pernah membacanya lagi.
Kelas BM PGRI gelombang 27 pertemuan ke 5 malam ini bertema Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Moderatornya adalah ibu Mutmainah, sementara narasumbernya Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.
Manfaat Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Menurut Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd, Ada 5 manfaat dari menulis buku dari karya ilmiah, diantaranya:
1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
2. Buku dapat diperjualbelikan, sehingga kita dapat keuntungan
3. Bagi ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit.
4. Jika buku tersebut banyak yang baca, maka nama kita sebagai penulis pun makin dikenal orang
5. Ilmu yang ada dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah menjadi buku.
Wah, ternyata banyak manfaatnya ya!
Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana caranya mengkonversi karya tulis ilmiah kita biar bisa jadi buku?
Cara Mengubah Karya Ilmiah menjadi Buku
Selanjutnya ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd menjelaskan cara untuk mengubah karya ilmiah menjadi buku:
Ubah Judul
Judul karya ilmiah versi buku hanya fokus pada objek penelitian saja. Jadi tak perlu memuat materi, subjek dan tempat penelitian.
Contoh:
Judul tesis: Pengembangan Modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan ketrampilan generik sains kelas X SMA
Judul bila diubah jadi buku: Kiat menulis modul berbasis riset.
Tips: Sesuaikan judul buku dengan fokus penelitian, tambah kata Kiat, Strategi, Cara Sukses atau lainnya untuk jadi judul buku yang popular.
Ubah Daftar Isi
Daftar isi dalam karya ilmiah biasanya terdiri dari Bab I sampai V mulai dari latar belakang, landasan teori, metode penelitian, hasil dan pembahasan sampai penutup.
Bila diubah jadi buku, daftar isinya juga perlu diubah mengikuti pedoman 2W 1 H.
Bab 1 - Why - Mengapa
Menjelaskan pentingnya modul berbasis riset
Bab 2 - What - Apa
Menjelaskan apa itu modul berbasis riset
Bab 3 - How - Bagaimana
Menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana penerapannya dan hasilnya.
Ubah Sedikit Isi Karya Ilmiah
Karya ilmiah yang diubah menjadi buku sebaiknya lebih memperluas isi bacaannya berdasarkan sumber yang relevan.
Misalnya, judul: Implementasi Media Stereofoam Pembelajaran Organisasi Kehidupan Untuk Meningkatkan Kreativitas. Dari judul ini yang harus dikembangkan adalah tentang media (Pengertian, manfaat, jenis), Pembelajaran (materi tentang belajar mengajar) dan Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya).
Tips: Hilangkan kata "penelitian, laporan PTK, laporan skripsi" dan lainnya yang biasa ada di karya ilmiah.
Grafik sebaiknya dijelaskan dalam bentuk kalimat. Namun bila tetap ditampilkan dalam bentuk grafik, tampilkan hanya yang penting saja.
Gunakan Gaya Bahasa yang Mudah Dimengerti
Secara bahasa dan penyajian karya ilmiah versi buku harus berbeda dengan versi laporan
Susunan dan gaya bahasa disesuaikan dengan gaya bahasa penulis. Yang penting adalah usahakan pembaca memahami isi buku kita secara lengkap.
Daftar Pustaka dari Situs Resmi
Daftar pustaka dari blog sebaiknya dari situs resmi suatu instansi. Misalnya: Kemendikbud.go.id, jurnal ilmiah, ebook dll. Hindari menggunakan daftar pustaka dengan blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress dan sebagainya.
Berikan ulasan mengenai kekurangan dan kelebihan penelitian
Berikan ulasan mengenai kekurangan dan kelebihan penelitian. Hal ini untuk meyakinkan pembaca bahwa kita benar telah melakukan penelitian tersebut.
Sesuaikan Format Sesuai Aturan Penerbit
Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5, dengan huruf, jenis huruf dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit.
Jadi mengubah karya ilmiah menjadi buku bukan hanya mengubah cover dan judul saja tapi isinya tetap sama. Hal itu adalah suatu kesalahan karena merupakan self plagiarisme untuk karya kita.
Selain diubah menjadi buku, karya ilmiah kita bisa juga diubah menjadi artikel ilmiah dan dikirimkan ke jurnal yang bereputasi. Nantinya artikel itu bisa diterbitkan dan menjadi manfaat yang lebih luas bagi banyak orang.
Nah..itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan karya ilmiah yang sudah kita buat dengan penuh perjuangan itu.
Resume sudah bagus dan lengkap Bu. Pembukaannya saya suka. Semangat terus sampai minimal 20 resume
ReplyDeleteTerima kasih banyak Pak 🙏
ReplyDelete