Wednesday, August 24, 2022

Tips Menulis Buku untuk Pemula

Tanggal                 : Rabu, 24 Agustus 2022

Tema                     : Writing Is My Passion

Nara sumber          : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

Moderator              : Dail Ma’ruf

Resume ke             : 2

Gelombang            : 27



Aku hobby menulis dan menurut beberapa orang yang pernah baca tulisanku, bilang bahwa aku berbakat menulis. Mereka bilang untuk aku mulai menulis buku. Tapi aku bingung, mau nulis buku apa?

Selama ini aku suka menulis tentang hal-hal yang aku pelajari dari pengalaman hidupku. Menurutku sih isinya lebih mirip curhat. Aku kadang post di facebook, tapi lebih banyak yang aku simpan sendiri, karena aku suka bacanya. Tapi untuk jadi buku aku merasa, apa yang menarik dari menulis curhat? Siapa juga orang yang akan tertarik membaca curhatan orang lain?

Jadi aku berpikir, menjadikan tulisanku menjadi suatu karya yang lebih berguna dalam bentuk buku gitu terasa begitu jauh. Selain merasa kurang percaya diri, aku juga nggak ngerti gimana caranya.

Hari ini, aku mendapat jawaban dari pertanyaan itu dari pertemuan ke dua Kelas Belajar Menulis PGRI.

Materi yang dibawakan oleh Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd atau sering disapa Bunda Kanjeng ini memaparkan dengan jelas tentang bagaimana seorang penulis pemula mulai belajar menulis dengan baik dan prosesnya sampai tulisan itu bisa jadi buku dan diterbitkan.

Dengan materi yang begitu komplit, istilahnya isinya daging semua, aku mendapatkan gambaran jelas tentang langkah apa saja yang harus dilakukan untuk membuat hobby menulisku menjadi suatu karya yang berguna bagi orang lain.

Kendala dan Hambatan Menulis

Ada 5 kendala dan hambatan dalam menulis yang dijelaskan dalam materi hari ini:

1.       Merasa tidak bakat menulis

2.       Tidak memiliki waktu

3.       Tidak memiliki ide

4.       Tidak mau dikritik

5.       Tidak suka menulis

Dari ke lima poin ini, yang jadi kendala utamaku adalah tidak memiliki ide dan tidak mau dikritik.

Sebagai penulis pemula, aku sering merasa bingung mau nulis apa ya? Dan saat ada ide pun, kadang takut, nanti gimana tanggapan orang lain ya tentang tulisan ini? Aku takut salah dan takut dikritik.

Bu Kanjeng menjelaskan bahwa penulis pemula sebaiknya lebih focus pada ketekunan (persistence) dalam proses menulis. Tulislah semampu kita terlebih dahulu. Jangan terlalu idealis dan harus sempurna.

Bu Kanjeng menjelaskan, menulis adalah sesuatu yang bisa dipelajari oleh semua orang. Jadi tak boleh orang bermental blok bahwa dia tak bisa menulis karena tak  ada bakat.  

4 Langkah menjadi penulis yang baik

Setelah mengetahui kelemahanku, aku pun belajar langkah menjadi penulis yang baik. Ada 4 langkah yang dijelaskan oleh Bu Kanjeng, sebagai berikut:

1.       Membaca (Read), untuk menjadi penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat umum maupun spesifik sesuai interest pribadi kita.

2.       Diskusi (Discuss), saat kita menemukan suatu ide tulisan, kita perlu seseorang yang bisa diajak diskusi mengenai bagaimana sebaiknya ide itu dikembangkan dalam tulisan. Inilah perlunya mentor menulis yang tepat.

3.       Melihat dan merasakan (Look and Feel), kita perlu mengamati dan merenungkan apa yang kita baca dan lihat melalui suatu media.

4.       Bersosialisasi (Socialize), dengan cara ini kita akan dapat banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah dari orang lain yang bisa kita memberikan inspirasi untuk ditulis.

Persiapan Menulis

Untuk membuat suatu karya tulisan yang baik, perlu ada persiapan yang baik, diantaranya:

1.       Menggali dan menemukan gagasan/ide

Kegiatan ini bisa dilakukan dengan mengamati dan merenungkan kejadian atau berbagai peristiwa yang terjadi ditambah kajian pustaka.

2.       Menentukan tujuan, genre dan segmen pembaca

Hal ini perlu karena akan lebih memudahkan kita dalam membuat tulisan yang lebih jelas gaya bahasa dan cakupan tulisannya. Selain itu, dengan tujuan segmen pembaca yang jelas, karya kita akan lebih mudah dikenali sebagai suatu jawaban dari kebutuhan pembaca tersebut.

3.       Menentukan topic

Misalnya, tujuan menulis untuk memberikan ifnormasi yang benar tentang kesehatan. Genrenya tulisan popular. Sasarannya orang tua (manula), maka penulis bisa membuat tulisan dengan topic “Hidup Sehat di Usia Senja”

4.       Membuat outline

Outline tulisan adalah suatu kerangka yang berisi gambaran materi yang akan ditulis. Cukup menuliskan garis besarnya saja. Hal ini sebagai panduan untuk penulis.

5.       Mengumpulkan bahan materi/buku

Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi. Bahan bacaan yang digunakan adalah yang sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.

Langkah Membuat Buku

Setelah kita menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis, tahapan selanjutnya hingga terbitnya buku adalah:

1.       Editing

Tahap ini terdiri dari membaca ulang draft yang sudah dibuat dan menyempurnakannya

2.       Revising

Tahap ini terdiri dari mengubah beberapa bagian naskah, melengkapi dan mengevaluasi kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan

3.       Publishing

Tahap ini terdiri dari pengiriman naskah ke penerbit, pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN, proof reading), kemudian lanjut ke proses percetakan dan promosi dan distribusi.

Wow! Tampak mudah bukan? Ternyata tak serumit yang aku pikirkan. Hanya perlu  disiplin untuk terus berlatih menulis dengan baik, mengganti keraguan bahwa tulisanku tak cukup baik, menggantikannya dengan pikiran “SAYA PENULIS HEBAT”.

 

 


4 comments:

  1. Mantap resumenya, bagus blognya... Alhamdulillah

    ReplyDelete
  2. Benar kata orang-orang yang pernah baca tulisan ibu. Ibu berbakat menulis. Sajian tulisannya terstruktur rapi dengan adanya poin-poin subjudul. Bagus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih udah mereview tulisan saya Pak Mentor🙏

      Delete

Pelajaran untuk Tidak Mudah Menghakimi Orang Lain

(sumber: Unsplash)   “Abang udah tau belum berita tentang si X ini? Ternyata dia yang selingkuh tapi malah menuduh istrinya selingkuh. I...