Wednesday, September 7, 2022

5 Cara Ampuh Mengatasi Writer's Block

Salah satu musuh terbesar saya dalam menulis selain kebiasaan menunda-nunda adalah munculnya Writer's Block. 

Apa itu Writer's Block? 

Wikipedia mengartikan Writer's Block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

Apakah kamu juga pernah mengalaminya? 

Saya sering mengalami hal ini, apalagi kalau sedang dihadapkan pada suatu deadline yang sempit. Dimana saya harus menyelesaikan tulisan dalam waktu yang jadwalnya semakin mepet. 

Kata-kata yang biasanya mengalir dengan lancar, tiba-tiba saja seperti menghilang. Bisa terjadi pada waktu mau mulai menulis atau menyelesaikan tulisan yang sudah setengah jalan. Tiba-tiba seperti kehabisan ide mau nulis apalagi.

Ternyata keadaan ini bisa terjadi baik bagi penulis pemula atau yang udah profesional. 

Beberapa tanda seorang penulis sedang mengalami Writer's Block adalah sulit fokus, tidak ada inspirasi, atau merasa stress dan frustasi untuk menulis.

Penyebab dan Cara Mengatasi Writer's Block

Saya menemukan jawaban tentang Cara Mengatasi Writer's Block dari kelas Belajar Menulis PGRI gelombang 27 malam ini. 

Dalam penjelasannya, Ibu Ditta Widia Utami, S.Pd., Gr., narasumber pertemuan ke 7 ini menyebutkan penyebab dan cara  mengatasi Writer Block, sebagai berikut:

1.  Mencoba metode atauk topik lain dalam menulis

Misalnya seseorang yang terbiasa menulis karya ilmiah kemudian diminta untuk menulis puisi. Metode dan teknik penulisan yang berbeda bagi penulis yang belum terbiasa bisa menyebabkan penulis merasa kesulitan.

Bila itu adalah penyebab kamu mengalami Writer's Block, maka cara mengatasinya adalah mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis.

Sebaiknya perbanyak membaca buku-buku referensi untuk menambah wawasan dan inspirasi kamu. 

2. Stress dan Jenuh

Stress adalah perubahan reaksi tubuh ketika menghadapi ancaman, tekanan atau situasi yang baru. Hal ini bisa diakibatkan karena adanya tuntutan dari luar diri individu yang melebihi kemampuannya mengatasi masalah tersebut.

Stress dan jenuh membuat seseorang tidak bisa mengarahkan hati dan pikiran untuk bekerjasama menemukan ide baru.

Saat seperti ini yang sebaiknya kamu lakukan adalah berhenti sejenak dari kegiatan menulis. Lakukan hal-hal lain yang kamu senangi untuk menyegarkan pikiran. Bisa dengan melakukan hobi, jalan-jalan, mendengar musik atau istirahat sejenak.

Tapi jangan kelamaan ya..setelah pikiran kamu udah segar, cobalah untuk menulis lagi.

Sebenarnya kalau kamu lagi stress, menulis bisa juga loh menjadi semacam therapy. Caranya adalah dengan menuliskan apa saja yang sedang kamu rasakan terkait masalah yang sedang kamu hadapi. Dalam istilah psikologi hal ini disebut "Menulis Expresif". 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang terbiasa menulis ekspresif akan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.

3. Terlalu Perfeksionis

Apakah kamu termasuk orang yang perfeksionis? Sebenarnya itu bagus sih. Karena jadi lebih cermat dalam memeriksa tulisan kamu. 

Tapi hal ini ternyata bisa menghambat kreativitas menulis juga loh. 

Bayangkan bila saat akan menulis pikiran sudah dipenuhi keraguan, kritikan dan takut salah dan sebagainya. Yang ada malah nggak jadi menulis.

Pemikiran untuk harus langsung sempurna akan menghambat kita dalam menghasilkan karya.

Yang harus kamu sadari adalah, tidak sempurna itu manusiawi. Bahkan penulis hebat pun kadang  masih terus merevisi tulisannya.    

Tidak semua orang yang membaca tulisan kita akan menganggapnya bermanfaat untuk dirinya. 

Tetapi yakinlah bahwa setiap tulisan pasti akan menemukan takdir pembacanya. 

4. Tidak Punya Stok Ide

Ketika ada ide baru yang muncul, jangan sampai lolos. Segera tangkap dan catat. Tulis di buku catatan khusus atau paling simpel di HP kamu. 

Dari ide ini kemudian buat outline atau kerangka tulisan. Ini satu tips ampuh untuk membuat kamu tak mentok saat menulis.

5. Sulit Fokus

Bagi kamu yang mudah teralihkan fokusnya saat menulis, sebaiknya usahakan untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang sifatnya distraksi.

Yang sering membuatku terdistraksi saat menulis adalah kebiasaan scroll medsos. Tadinya niat mau baca artikel referensi, eh tau-tau malah ikut comment di status FB teman. Terus lupa, tadi mau nulis apa ya? Hehe..

Satu cara yang saat ini saya lakukan agar bisa fokus menulis adalah menghapus aplikasi medsos untuk sementara.

Apakah yang menjadi hambatan kamu dalam menulis? Semoga tulisan ini membantu memberi pencerahan ya. 




2 comments:

  1. Tulisan resumenya enak untuk dinikmati Bu. Sedikit saran, ada beberapa kata yang typo. Silakan dicek lagi sebelum posting

    ReplyDelete
  2. Terima kasih ya pak untuk commentnya. Saya sudah benerin yang typo nya ya..

    ReplyDelete

Istri yang Suka Mengeluh dan Menjelek-jelekkan Suaminya

Suatu konflik dalam rumah tangga bisa berlangsung sementara atau mengakibatkan kerusakan permanen bila disikapi dengan cara yang salah. ...