Wednesday, March 29, 2023

5 Tips Light Packing Traveling Bersama Keluarga

Travel light. Live light. Spread the light. Be the light. – Yogi Bhajan


Aku penyuka light packing traveling. Sebisanya cukup bawa satu tas aja biar nggak rempong ngurus banyak bawaan. 

Hal ini mungkin mudah bila traveling sendiri. Beda cerita kalau traveling bersama keluarga plus bawa anak bayi. Aku sering dengar para ibu berkata rempongnya udah kayak mau pindahan saking banyaknya perkakas yang wajib diangkut juga.

Hal itu sempat jadi dilemaku juga saat pertama kali mudik ke Solo membawa anak kami yang saat itu masih berusia 3 bulan.

Aku sangat ribet mikirin berbagai keperluan bayi yang harus dibawa. Termos air, botol susu sampai pompa ASI dan kantong ASIP. Belum pakaiannya, pampers dan obat-obatan buat berjaga-jaga. Aku berpikir keras bagaimana bisa tetap bisa packing dengan ringkas.

Saat itu kami yang rencananya mudik hanya satu Minggu merasa perlu untuk bawa barang 2 tas besar. Itupun udah di tekan sekuat tenaga biar tasnya bisa ditutup.

Saat kami tiba di Solo dan balik lagi ke Jakarta, aku sadar bahwa banyak barang yang sebenarnya aku tak perlu bawa. Pampers tak perlu bawa sebanyak itu karena di sana juga bisa beli. Botol susu dan pompa asi juga tak perlu bawa karena selama di sana aku bisa menyusui langsung.

Jadi harusnya packingnya bisa lebih ringkas.

Belajar dari pengalaman itu, saat kami liburan ke Sumatera selama 2 Minggu, aku mencoba lebih praktis.


Barang bawaan keperluan aku, suami dan anak kami,  saat itu sudah berusia 18 bulan, hanya satu koper ukuran sedang, satu backpack dan satu tas selempang kecil untuk tempat bawa hape dan dompet. Oya, plus satu stroller cabin size.

Karena kami mengunjungi beberapa daerah dengan menggunakan transportasi umum, hal ini sangat diperlukan biar nggak ribet mengangkat dan mengawasi barang bawaan. 


Beberapa hal yang kami lakukan untuk membuat packing ringkas adalah:

1. Menyesuaikan pakaian yang dibawa dengan situasi ditempat tujuan wisata. Misalnya, bila udaranya panas, bawa baju yang bahan tipis dan ringan saja. 

2. Nyuci baju tiap hari

Tiap habis mandi pagi atau sore aku selalu cuci baju. Karena daerah tujuan juga lumayan panas, jadi cepat kering dan kami emang sengaja bawa pakaian yang tipis untuk jalan sehari-hari. Bawa jaket juga tapi yang biasa aja bukan jaket yang untuk ke negeri bersalju.

2. Kirim oleh-oleh melalui jasa kurir

Kami beli beberapa oleh-oleh khas daerah untuk keluarga di Jakarta. Biar tak menambah beban, kami kirim melalui kurir semisal JNE dan sejenisnya. Hal ini berlaku untuk barang atau makanan kering yang bisa awet lama biar nggak basi selama perjalanan panjang.

3. Beli makanan dan bubur instan untuk balita

Anak kami udah mulai makan nasi biasa, tapi kadang makanan yang ada tidak sesuai selera anak. Jadi bubur instan ini sangat membantu karena dia suka banget. Dapatnya juga mudah karena tersedia di swalayan terdekat.

4. Bawa Pampers secukupnya untuk 3 hari, selanjutnya bisa beli di tempat tujuan. Termasuk juga sabun, odol, shampo, kami bawa yang kemasan kecil, di tempat tujuan pasti ada yang jual kan kalau habis bisa beli lagi.

5. Produk make up dan skin care yang aku bawa juga yang standar aja. Yang paling dibutuhkan sehari-hari. CC cream, lipstick dan pensil alis. Skin care nya serum, cream pagi dan cream malam.


Untuk urusan wewangian, aku bawa parfum body cream yang bikin kulit lembut plus wanginya bisa mewakili parfum dan deodoran. 


1 comment:

Price and Value – Karakter Seorang Pria yang Lebih Berharga Dibanding Uang

Uang (sumber: Unsplash)     “ A Gem Is Always A Gem. It'll Shine Bright like Always Even If You Put It in Charcoal. You Just Need To Ope...