Posts

Showing posts from September, 2025

Mengatasi Kecanduan Scrolling Medsos

Image
Bila kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, kita tidak akan punya cukup waktu untuk melakukan hal yang benar-benar penting. Waktu berlari begitu cepat. Tak terasa udah hampir satu jam aku scroll-scroll medsos. Tadi niatnya hanya sejenak untuk melepas kejenuhan, barang 5 – 10 menit lah. Tau-tau udah satu jam lebih aja.  Hal seperti ini sering membuatku kesal karena menjadi tak sempat melakukan hal lain yang lebih penting. Alangkah akan lebih baik bila tadinya waktu satu jam itu aku pakai untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Misalnya baca buku, salah satu kebiasaan yang sedang aku perjuangkan agar bisa kulakukan rutin setiap hari. Tapi aku malah menghamburkannya untuk scrolling. Saat ini aku sedang membangun beberapa habit baru yang membutuhkan fokus dan waktu. Aku mencatat pencapaian habit itu dalam habit tracker. Supaya bisa konsisten melakukannya tiap hari dan menjadi system yang otomatis dalam hidupku. Namun, kendala utama yang aku hadapi adal...

Berempati Kepada Pasangan Sebagai Sesama Pasien

Image
  Dokter cintaku ...Kau sembuhkan sakit ku dengan resep cintamu  Rasa kecewa yang dulu tiada terasa lagi Dokter cintaku...Kelembutan sikapmu mengobati Lukaku Rasa kecewa yang dulu tiada terasa lagi Doter dokter cintaku engkaulah harapan  Dokter dokter cintaku engkaulah pujaan Begitulah lirik lagu Dokter Cinta yang pernah dipopulerkan oleh Evie Tamala di tahun 90-an. Lagu ini sangat relate bagiku ketika masih pengantin baru. Di mataku, suamiku terlihat begitu baik. Bijaksana. Bisa diandalkan.  Bagiku, pernikahan adalah fase terbaik yang pernah aku alami sepanjang hidupku. Sejak kecil aku hidup dalam keluarga broken home yang banyak menyisakan trauma dan luka batin. Di usia remaja dan dewasa aku terbiasa hidup dan berjuang sendiri, jarang ada yang ngurusin dan memperhatikan. Dan perlakuan suami yang begitu baik dan perhatian seperti obat penyembuh luka yang dianugerahkan Tuhan bagiku.  Ibarat pasien, aku melihat suamiku sebagai dokter yang mampu mengobati ku dal...

Kasih atau Keset? Pentingnya Membangun Batasan yang Sehat dalam Hubungan

Image
  “Ai biang do attong omak ni on!”  (Mama mu itu emang anjing!) Wanita paruh baya itu menunjuk wajahku sambil melontarkan makian tersebut dengan raut bengis, di depan para kerabat yang sedang berkumpul saat perayaan Tahun Baru di rumahnya. Wanita itu adalah istri dari kakak laki-laki mamaku, yang dalam adat dianggap punya peranan cukup penting.  Para kerabat lain, termasuk suami dan anak-anaknya, hanya diam sambil mengangguk-angguk. Mungkin mereka juga setuju.  Aku hanya bisa diam mendengar rentetan makian itu sambil sesekali cengar-cengir kebingungan. Dalam hati, tentu saja aku tidak terima ibuku dikatain begitu. Tapi aku benar-benar tidak tahu bagaimana harus menyikapinya. Saat itu aku datang sendirian ke rumah kerabat itu karena diminta oleh mamaku. Seperti biasa, beliau sering meminta anak-anaknya untuk datang ke sana sebagai bentuk pengabdian. Mungkin saja moment tahun baru ini akan ada banyak tamu, banyak cucian piring, banyak cucian baju dan banyak kerjaan rum...