Tuesday, July 5, 2022

Belajar Mengelola Keuangan Untuk Persiapan Pernikahan


 

Sebelum menikah, aku sering mendengar keluh kesah orang-orang yang udah menikah tentang masalah keuangan keluarga mereka. Banyak masalah terkait keuangan yang menjadi penyebab konflik. Paling sering karena kekurangan uang untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Ada juga yang pasangan kurang terbuka tentang uang dan pasangan yang ternyata punya banyak hutang dimana-mana.

Tampak tak asik banget membayangkan pasangan-pasangan ini bertengkar karena uang. Ibaratnya udah miskin berantem mulu lagi. Aku pikir seharusnya ada yang bisa dilakukan untuk menghindarinya.

Waktu masih single, aku menyadari aku belum bisa mengelola keuangan dengan baik. Aku sering menghabiskan uang untuk hal-hal yang sebenarnya gak penting dan masih sering tergoda untuk berhutang untuk hal-hal konsumtif.

Tapi karena masih single, dampak dari kecerobohanku mengelola uang hanya aku sendiri yang menanggung. Aku pikir kalau aku udah jadi istri, nantinya mungkin perlu mengelola uang suami juga. Maka aku harus bisa mengelola dengan baik, biar bisa dipercaya oleh suamiku dan biar bisa mencukupkan diri dengan apa yang ada.

Karena itu, salah satu persiapan yang aku lakukan sebelum menikah adalah belajar mengelola keuangan.

Beruntung banget jaman now ini banyak banget sumber ilmu di internet. Melalui beberapa video di youtube dan berbagai artikel di internet aku menemukan banyak info mengenai cara mengelola keuangan keluarga dengan baik. Mulai dari cara menyusun anggaran bulanan, cara menghemat uang belanja dan menghindari pemborosan yang tidak perlu juga cara menabung dan investasi. Aku juga belajar tentang pentingnya menentukan tujuan yang jelas dari dana tabungan yang ada dan pentingnya membentuk dana darurat untuk kebutuhan medesak suatu hari nanti.

Dari beberapa topik itu, kali ini aku mau bahas tentang membuat anggaran belanja bulanan.


 

Selama ini aku tak pernah bikin anggaran keuangan. Aku pikir itu hanya untuk orang-orang yang gajinya besar. Kalau untuk gaji kecil, rasanya itu sia-sia aja. Buat apa juga? Gaji Cuma numpang lewat kok repot-repot bikin anggaran. Tapi ternyata itu salah. Justru karena gajinya gak seberapa, harus benar-benar diperhitungkan keluar masuknya biar bisa terkendali.

Dari beberapa sumber yang aku lihat di internet itu, aku mulai bikin draft anggaran bulanan untuk diaplikasikan pada keluargaku nantinya.

Sebulan sebelum nikah, aku menyampaikan draft itu ke calon suamiku dan kami membahas jumlah alokasinya bersama sesuai dengan penghasilan yang kami peroleh.

Dari pembahasan itu, kami sepakat untuk pakai system penggabungan penghasilan. Yakni penghasilan suami dan istri digabung dan dikurangkan dengan jumlah pengeluaran tiap bulan. Kami juga menentukan tujuan keuangan ke depan yang akan jadi tabungan atau investasi. Kami juga sepakat untuk tidak membudayakan berhutang untuk hal konsumtif. Kalau mau beli suatu barang yang harganya mungkin lumayan mahal, daripada beli kredit kami lebih memilih untuk nabung dulu aja. Kalau udah terkumpul baru beli secara tunai.

Dan sejak menikah, kami mulai menerapkan cara ini. Tiap akhir bulan kami biasanya menyusun anggaran keuangan untuk bulan depannya. Kami membicarakan apa saja kira-kira yang akan kami butuhkan di bulan depan untuk dialokasikan dananya. Kami juga menganggarkan sejumlah dana untuk hal-hal yang diluar prediksi, biar tidak mengganggu dana lain yang sudah jelas alokasinya.

Dalam anggaran itu, pengeluaran kami bagi dalam tiga bagian, untuk saving, living dan playing. Persentasenya disesuaikan dengan kebutuhan. Jumlah total penghasilan dikurangkan dengan total pengeluaran bersaldo 0 rupiah. Jadi semua dana sudah ada tugasnya masing-masing. Gak ada dana yang nganggur gak ngapa-ngapain.

Selanjutnya, saat kami mau beli sesuatu, kami mengacu pada budget yang udah dibuat. Dan sebisa mungkin kami menghindari berhutang. Terus terang ini butuh konsistensi dan disiplin yang tinggi untuk mengacu pada budget dan sampai saat ini kami masih terus belajar.

Dari awal kami menikah sampai hari ini kami masih menggunakan system ini dengan berbagai modifikasi sesuai dengan kebutuhan.

Menurutku dengan membuat anggaran bulanan dan dengan adanya keterbukaan dengan pasangan tentang keuangan, sangat membantu kami untuk bisa mengelola keuangan dengan baik, sehingga bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Juga mengurangi drama-drama yang tidak perlu dalam rumah tangga.

 

No comments:

Post a Comment

Istri yang Suka Mengeluh dan Menjelek-jelekkan Suaminya

Suatu konflik dalam rumah tangga bisa berlangsung sementara atau mengakibatkan kerusakan permanen bila disikapi dengan cara yang salah. ...