Friday, September 18, 2020

Tips Menghindari Utang Untuk Biaya Pesta Pernikahan

Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus  memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah  kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh.  Dan bersyukurlah. Kolose 3:14-15

 

Menikah dengan seseorang yang kita cintai adalah suatu langkah yang diimpikan oleh setiap orang. Dalam hal ini mempersiapkan acara pemberkatan dan resepsi pernikahan sering menjadi sumber kegalauan karena setiap orang ingin menjadikan moment yang diharapkan sekali seumur hidup itu berlangsung seindah dan seberkesan mungkin. Yang sering jadi kendala adalah masalah biaya. Keinginan yang macam-macam yang tidak didukung oleh biaya yang mencukupi.

Hal itu juga sempat menjadi masalah saat aku dan Suami mempersiapkan acara pernikahan kami pada bulan Februari 2020 lalu. Kami sama-sama berkomitmen untuk menghindari acara berhutang untuk biaya pernikahan. Dan sama-sama berpendapat bahwa pesta pernikahan itu hanya awal dari sebuah kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya dimana akan ada lebih banyak kebutuhan. Jadi kami tak mau habis-habisan hanya untuk biaya pesta pernikahan. Tapi tetap saja, kami ingin hari pernikahan itu tetap berkesan dan membawa kebahagiaan bagi banyak pihak, termasuk mempelai dan semua keluarga dan tamu yang hadir.

Berikut ini beberapa hal yang kami lakukan untuk mewujudkan pernikahan sederhana namun berkesan dan bagiku sangat membahagiakan.

Mungkin bisa jadi masukan buat kamu yang lagi galau dalam mempersiapkan pernikahan ya 😉

1.      Mengurus Pesta Pernikahan Tanpa Wedding Organizer

Aku dan pasangan awalnya bingung harus mulai dari mana. Tapi berkat nanya-nanya ke teman-teman yang sudah berpengalaman mempersiapkan pernikahan plus ditambah baca di internet, akhirnya kami punya gambaran untuk mempersiapkan apa saja. Kami melakukannya berdua tanpa menggunakan Wedding Organizer. Hal ini lumayan menghemat biaya juga, dan memberikan pengalaman mengurus pernikahan sendiri dan ada rasa seru dan kepuasan tersendiri menurut aku.

2.      Acara Pemberkatan dan Resepsi di Tempat yang Sama

Tempat yang kami pilih adalah sebuah restoran dengan fasilitas ruangan untuk mengadakan acara pemberkatan dan resepsi di satu tempat sekaligus. Hal ini selain menghemat waktu dan biaya bagi kami sebagai mempelai dan keluarga mempelai, juga menghemat waktu dan biaya tamu undangan yang tidak harus ke beberapa tempat yang berbeda untuk mengikuti acara pemberkatan dan resepsi. Fasilitas ruangan itu diberikan gratis dengan pemesanan makanan dalam jumlah tertentu. Waktu yang diberikan adalah kurang lebih 4 jam. Ditambah 1 jam sebelum untuk persiapan. Dan bila ada perpanjagan waktu, harus membayar biaya per jam nya.

Di restoran ini juga terdapat taman-taman yang sudah nampak bagus tanpa dekorasi lagi, hal ini jelas akan mengurangi biaya. Dan harga menu nya lumayan murah dibandingkan dengan tempat lain yang kami sudah survey. Jadi kami menghemat biaya gedung, dekorasi dan peralatan lain yang sudah disediakan oleh restoran tersebut. Lokasi restoran pun tidak begitu jauh dari rumah aku dan pasangan, juga memiliki fasilitas parkiran yang luas.

3.      Membatasi Tamu Undangan

Jauh-jauh hari kami sudah membuat daftar tamu yang akan diundang. Terdiri dari keluarga besar Ibu dan bapak mempelai wanita dan pria, kerabat, teman dekat dan tetangga dekat. Kami membatasi jumlah undangan hanya 150 orang. Kemudian dari jumlah tamu itu kami melakukan perhitungan undangan dan juga biaya katering. Jadi dengan daftar tamu sebanyak 150 orang, itu berarti katering yang kami sediakan adalah 300 porsi.

Dalam pembuatan daftar tamu ini, kami juga menyesuaikan beberapa hal, misalnya bila ada yang sebelumnya ada di daftar, tapi ternyata mengatakan tidak bisa datang karena suatu hal, maka kami mencari penggantinya dengan memasukkan nama lain yang mungkin bisa datang.

Yang jelas, orang-orang yang diundang adalah orang-orang  yang kita kenal dekat dan yang orang tua kita juga merasa wajib diundang. Hal ini penting juga untuk membuat hari yang berbahagia itu menjadi lebih berkesan  hangat dan penuh rasa kekeluargaan.

Baju Pengantin dan Assesories

Hal yang biasanya bikin galau para calon pengantin wanita adalah busana pengantin. Aku pengennya pake gaun dan pake tiara juga. Kapan lagi bisa pake tiara? 😀. aku pengen gaun simple tapi elegan dan harga yang masuk akal. Untuk gaun aku tak ingin membeli karena hanya untuk dipakai sekali ini aja. Sayang banget kalau harus mengeluarkan dana yang lumayan besar hanya untuk pakaian yang hanya akan disimpan di lemari. Hanya akan makan tempat di lemari aja. Aku pun memutuskan untuk menyewa.

Banyak info dari teman dan internet tentang harga sewa gaun tapi harganya mahal-mahal. Akhirnya melalui seorang saudara sepupu yang menikah sebelumnya, aku dapat info tentang penyewaan gaun pengantin. Aku mulai rajin lihat-lihat model gaunnya di Instagram. Harganya sih lumayan hemat. Paling mahal itu 1 juta an sudah termasuk tiara, kalung, anting, sarung tangan dan veil. Ada beberapa model yang aku suka. Tapi aku masih belum yakin banget. Aku walaupun ingin harga yang masuk akal, tapi juga ingin model yang tampak mevvah. Simple, elegan dan mevvah dan berkelas. Hmm.…sulit dijelaskan.

Tapi lagi-lagi..aku mendapatkan pengertian…untuk cantik tak perlu mahal. Yang penting adalah pantes. Dan sederhana bukan berarti tak cantik. Sederhana adalah cantik. Lagian di Instagram itu ada testimony beberapa client nya yang udah sewa gaun juga, mereka tampak cantik-cantik dan bahagia dalam balutan busana itu. Aku pun memutuskan untuk memilih sewa gaun disana.

Untuk baju pengantin pria, kami mendapatkan dari seorang teman gereja yang punya bisnis konveksi secara gratis.

5.      Seragam Keluarga dan Panitia

Kami membeli bahan seragam untuk ibu dan adik cewek mempelai wanita dan pria. Karena ingin membuat mereka merasa senang dan punya sesuatu yang berkesan dari acara ini. Selain itu, untuk keluarga lain kami hanya memberikan tema warna yang bisa diikuti bisa juga tidak. Bebas. Demikian juga dengan panitia. Mereka bebas mau pake warna apa saja. Tentu saja hal ini meringankan tanggungan banyak pihak.

6.      MUA (Make Up Artist)

Hal yang tak kalah penting bagi mempelai wanita adalah urusan per make up an.Aku ingin hasil riasan yang tampak natural tapi cantik dan glowing memukau. Aku mencari beberapa informasi di internet dan membandingkan daftar harga untuk make up Pengantin beberapa MUA yang aku suka lihat hasil riasannya dari foto2 di Instagramnya. Harganya bervariasi, tapi rata-rata 5 juta an ke atas. Hanya make up pengantin. Aku berusaha melakukan tawar menawar dengan salah satu MUA yang aku suka banget hasil riasannya, tapi setelah ditawar pun, tetap aja di atas 3 jutaan. Aku dilemma.

Satu sisi aku ingin tampak sangat memukau kecantikannya di hari pernikahanku, dan aku tau, hal itu bisa tercapai dengan keahlian tangan MUA itu. Tapi..aku harus realistis. Ini baru make up doang..yang hanya akan di pake sekitar 4 jam mulai dari pemberkatan sampai resepsi. Aku berkonsultasi dengan calon suami, dan beliau merekomendasikan seorang MUA yang adalah teman dari adiknya. . Harganya masih lumayan terjangkau. Tapi aku setelah melihat banyak hasil make up nya di Instagram, aku merasa kurang sreg dengan hasilnya. Apalagi di bagian alisnya. Dia punya karakteristik alis yang tebal dan aku kurang suka. Aku tetap memantau Instagram nya berharap dia menunjukkan hasil make up yang lebih meyakinkanku. Tapi tetap saja aku merasa ragu.

Suatu hari aku melihat dia memasang info di Instagram nya bahwa dia akan ada promo diskon 15% untuk make up pengantin yang booking pada bulan Agustus. Aku masih belum yakin…

Sampai akhirnya aku sampai pada suatu pengertian. Bahwa walaupun yang make up in aku adalah MUA yang make up Syahrini di hari pernikahannya, tetap aja, wajahku ga akan berubah seperti Syahrini. Tetap akan seperti wajahku yang asli hanya sedikit lebih cantik. Dan menurut aku, kecantikan seorang wanita itu bukan karena make up, tapi lebih ke inner beauty. Dimana aura kecantikan kita akan terpancar bila hati kita bahagia dan penuh rasa syukur dan kasih. Walaupun make up mahal tapi suasana hati kacau karena mikirin utang, tentu saja aura kecantikan paripurna akan sulit terpancar.

Akhirnya pada tanggal 31 Agustus, hari dimana promo itu akan berakhir, aku menghubungi MUA itu dan menanyakan tentang promo. Ternyata masih berlaku dan aku segera booking. Kita juga janjian untuk test make up untuk memastikan hasilnya di wajahku.

Pada bulan November, pada hari aku dan calon suami akan melakukan foto pre wedding, aku meminta sang MUA untuk test make up. Jadi sekalian untuk foto juga…lumayan 😀

Pertama ketemu dengan MUA ini, dia tampak ramah dan sopan. Dan selama merias aku, dia tampak rapi dan meyakinkan cara kerjanya. Aku paling suka pas dia pasang bulu mata, cepat dan sama sekali ga bikin aku merasa terganggu. Ternyata udah selesai aja pasang beberapa layer bulu mata. Hasil make up nya cantik tapi aku punya beberapa request khusus, yakni aku ingin alisnya jangan terlalu tebal dan karena wajahku termasuk lonjong, aku ingin di countur di bagian dagu biar tampak lebih proporsional. Selain itu, aku juga minta warna blush on dan lipstick yang lebih ngepink. Dia menerima semua requestku dengan penuh perhatian dan dengan penuh kerendahan hati. Bisa aja kan sebagai MUA yang udah jam terbang banyak dia ngeyel dan bilang ini lebih baik bla bla bla. Tapi dia mengiyakan dan menuruti saja semua requestku. Aku jadi makin yakin dan tenang bahwa aku akan tampak cantik di tangannya. Dan harganya yang terjangkau membuat hatiku tenang :D

7.      Hand Bouquet

Untuk hand bouquet aku tadinya ingin yang bunga hidup seperti orang-orang pada umumnya, kemudian, mikir lagi, kalo bunga hidup dalam sehari udah akan layu. Paling lama seminggu udah selesai masa berlakunya mana harganya paling murah aja 300 rebuan. Akhirnya kepikiran untuk beli yang awet yang terbuat dari kulit jagung. Tampaknya unik juga. Lagian bisa buat disimpan sebagai kenang-kenangan. Tapi setelah cek harganya sekitar 400 rebuan juga dan kemudian mikir lagi..penting banget ga sih harus nyimpan itu bunga buat kenang2an? Sepertinya ga penting ya. Akhirnya aku putuskan untuk sewa bunga dari tempat penyewaan gaun pengantin juga. 100 rebu udah dapat bunga tangan dan bunga buat jas pengantin pria. Alangkah hemat bukan? 😀

Undangan dan Souvenir

Untuk undangan, kami mencari dari berbagai informasi di internet. Tepatnya sih di instagram. Ada banyak pilihan dan harga yang bervariasi. Saat ini selain undangan fisik, sudah tersedia juga undangan digital. Jadi tinggal kirim via whatsapp aja. Lebih cepat, simple dan praktis dan murah. Hanya, untuk keluarga yang dekat, tetangga dan teman kerja, dan orang tua/undangan yang lumayan dihormati, kami memberikan undangan fisik.

Sementara untuk teman-teman yang jauh dan jarang ketemu, kami menggunakan undangan digital. Berbentuk video pendek, dengan keterangan seperti dalam undangan dengan alamat dan barcode untuk bisa diikuti sehingga lebih memudahkan untuk menemukan lokasi acaranya.

Undangan yang kami pakai kisaran harganya  Rp2.000,- saja juga sudah cukup baik. Sebuah desain kartu undangan yang sederhana tapi cantik dan harga yang tidak terlalu mahal karena ujung-ujungnya pasti juga akan berakhir ditempat sampah.

Kemudian tentang souvenir pernikahan, kami memilih jenis souvenir yang bermanfaat dan harganya terjangkau. Sebuah dompet koin bermotif batik yang tampak cantik dan elegan dengan harga satuan sekitar 3000 rupiah. Jumlahnya disesuaikan dengan jumlah undangan.

9.      Minta Bantuan Teman

Kami beruntung memiliki banyak teman yang mau membantu. Kami meminta teman-teman untuk ikut berpartisipasi sebagai panitia dalam pesta pernikahan kami. Mereka juga dengan senang hati dan antusias mau membantu. Beberapa diantaranya:

-         Fotografi, untuk foto pre wedding, kami meminta bantuan saudara sepupu yang hobi dan jago fotografi. Untuk acara pernikahan kami meminta bantuan teman gereja yang juga sudah sering menerima job fotografi untuk nikahan. Meminta tolong pada saudara / teman membuat lebih hemat karena mereka bersedia membantu dengan memberikan harga teman.

-       MC, seorang teman di gereja yang biasa jadi MC untuk berbagai acara juga bersedia untuk membantu jadi MC di acara pernikahan kami.

-       Beberapa teman yang biasa jadi penari di gereja juga membantu untuk membawakan tarian pada saat menjelang acara resepsi

-       Cake untuk acara mingle dan suap-suapan juga disediakan oleh salah satu teman yang pintar bikin cake dan juga sudah terkenal kualitas rasanya

-        Video untuk undangan digital juga dibantu buatin oleh teman yang pintar di bidang editing video

Kualitas nya tetap bagus dan karena orang-orang yang membantu adalah orang yang berkompeten di bidangnya dan kita kenal dekat sehingga suasana akrab dan happy nya lebih terasa.  

Acara

Aku dan Suami sepakat untuk tidak melakukan pernikahan dengan acara adat tertentu. Karena kami beda suku, aku Batak dan Suami Jawa. Dan untuk mengadakan acara adat biasanya butuh dana yang lebih besar. Jadi hanya melakukan acara pemberkatan oleh Pendeta dari gereja dan kemudian dilanjutkan dengan resepsi.

Karena kami mendapat jatah  4 jam saja untuk memakai ruangan secara gratis di restoran itu, maka waktunya dibagi 1.5 jam untuk acara pemberkatan, 2.5 jam untuk acara resepsi. Susunan acara untuk pemberkatan sudah sesuai dengan yang biasa dilakukan untuk acara pemberkatan. Tapi ternyata acara foto-foto setelah pemberkatan memakan waktu yang lebih banyak sehingga acara resepsi menjadi mundur hamper satu jam. Tapi untungnya pihak restoran tidak mengenakan charge tambahan untuk itu.

Hiburan

Untuk hiburan di acara resepsi, kami sudah menyediakan list lagu untuk diputar dan disambungin ke speaker. Lagu-lagu yang enak didengar dan merupakan lagu favorit aku dan Suami.

Selain akan memutar lagu2 tersebut, kami juga menyediakan pemain keyboard (keyboard disediakan oleh pihak restoran). Jadi kami mempersilahkan bila ada teman-teman yang mau berpartisipasi untuk menyumbang lagu untuk meramaikan acara pernikahan tersebut. Jadi tidak perlu menyewa grup band atau penyanyi khusus untuk itu.

Ingat, ini bukan pertunjukan

 

Ada kalanya dalam mempersiapkan pernikahan aku dan pasangan merasa kurang ini kurang itu bila dibandingkan dengan pernikahan yang digelar orang lain.

Tapi kembali lagi, kami focus pada apa yang benar-benar penting. Menurut aku yang paling penting dalam pesta pernikahan adalah peresmian hubungan kami menjadi suami istri yang disahkan oleh lembaga resmi yakni pendeta yang memberkati pernikahan kami disaksikan oleh keluarga dan kerabat. Jadi untuk urusan pemberkatan adalah hal yang paling penting menurut aku dimana segala sesuatunya harus berjalan sesuai aturan yang berlaku dari gereja yang memberkati.

Urusan resepsi adalah hal kedua. Hanya sebuah ekstra. Suatu acara yang seharusnya tidak terlalu menegangkan. Menurutku ini adalah moment dimana kita mau berbagi sukacita dan kebahagiaan dengan orang-orang tercinta kita, yakni keluarga dan sahabat2. Jadi tak ada keharusan harus serba perfect. Lagian kan tak ada standar tertentu yang harus diikuti. Misal, bisa pake wedding cake, bisa juga tidak, bukan hal yang mutlak perlu. Dan banyak hal-hal yang tidak mutlak dalam urusan resepsi pernikahan.

Yang penting di hari itu kita semua bisa sama-sama berbahagia. Dan Puji Tuhan, hari itu benar-benar berjalan sesuai dengan apa yang aku bayangkan. Penuh dengan tawa dan sukacita, kehangatan dan kekeluargaan dan rasa bahagia karena melihat orang-orang yang dekat dan aku sayangi bisa hadir disaat itu.

Satu hal lagi yang bikin bahagia adalah, aku tak perlu ribet dengan urusan bayar-bayar utang ini itu setelah acara resepsi selesai bila seandainya biayanya berasal dari ngutang. Jadi saat menghitung amplop kondangan juga rasanya ringan-ringan saja. Tak ada target harus mendapatkan berapa biar bisa nutupin utang berapa. Bahkan dana yang aku peroleh dari amplop kondangan bisa aku tabung sebagian besar dan sebagian lagi  untuk biaya honeymoon 😀


No comments:

Post a Comment

Istri yang Suka Mengeluh dan Menjelek-jelekkan Suaminya

Suatu konflik dalam rumah tangga bisa berlangsung sementara atau mengakibatkan kerusakan permanen bila disikapi dengan cara yang salah. ...