Friday, July 24, 2020

Pelajaran dari PHK

 “It’s good to learn from your mistakes. It’s better to learn from other people’s mistakes.” ~ Warren Buffett

2 September 2017. Hari ini adalah pertemuan pertama kami kursus rias pengantin. Aku dan seorang rekan kerja di kantor bernama mba Yuli akan mulai kursus rias hari ini, bertempat di rumah mba Yuli di daerah Bintaro. Kita kenalan dengan Mba Dewi sang guru rias yang adalah teman mba Yuli dan sudah merupakan perias untuk banyak acara pernikahan di keluarga mba Yuli. Si mba Dewi ini sudah puluhan tahun berpengalaman sebagai perias pengantin, lulusan dari kursus rias Martha Tilaar yang terkenal keren itu.

Mba Dewi seorang wanita yang kuprediksi sekitar usia 30 tahunan, tapi ternyata sudah berusia 40 an. Dia masih cantik dan wajahnya cukup licin terawat, penampilannya juga

Hal-hal yang kami diminta persiapkan sebelum pertemuan ini adalah pembersih wajah, terdiri dari susu pembersih dan toner dan kapas.

Sebenarnya rencana untuk kita mengikuti kursus rias ini sudah timbul di dalam benak Mba Yuli dari awal tahun, dan mulai timbul juga dalam benakku di bulan Mei 2017. Tapi entah karena kurang dana dan niat, akhirnya tertunda selama ini.

Oya, aku kira aku perlu menceritakan sedikit mengenai mengapa niat yang tadinya timbul tenggelam itu menjadi semakin timbul…

Begini ceritanya…

Pada suatu hari…

Di suatu perusahaan multi nasional di Indonesia, yang bergerak di bidang Consultant Engineering…hiduplah seorang pria bule berkebangsaan Australia yang bernama PL. Beliau adalah seorang manager HSE yang sudah mengabdikan dirinya bekerja pada perusahaan itu selama puluhan tahun dan sudah mencatat prestasi yang besar dalam pertumbuhan perusahaan tempat dia bekerja tersebut. Sejumlah besar proyek telah dia tangani dan sejumlah besar pengalaman dan training yang dia miliki telah mampu membawanya ke suatu status yang cukup prestise…yakni seorang expert di bidang HSE berskala internasional.

Seiring dengan kesuksesan itu, berbagai fasilitas tentu sudah sanggup dia dapatkan. Tambahan penghasilan, tambahan kemakmuran, berbagai fasilitas dan kemudahan, gaya hidup yang termasuk dalam tingkat ekonomi menengah ke atas, dan termasuk juga tambahan istri. Jadi beliau ini selain memiliki istri di negerinya tercinta, di Indonesia juga dia membuka cabang.

Saat perusahaan tempat dia bekerja masih berjaya, maka  kehidupan si pria ini pun senantiasa Berjaya. Semakin tahun semakin expert, semakin jaya, semakin naik level. Seperti segala sesuatu begitu sempurna…everything is running so very well

Sampai suatu ketika…si perusahaan multi nasional tersebut harus berhadapan dengan suatu prahara. Menurunnya harga batu bara mengakibatkan beberapa perusahaan yang menjadi client perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan. Hal ini tentu saja mempengaruhi pemasukan dana pada perusahaan konsultan tersebut. Si perusahaan harus tetap bertahan dengan bayaran yang tinggi kepada semua karyawan-karyawannya yang bernilai tinggi itu, sementara pendapatan perusahaan tak sebanding. Setelah dilema yang cukup panjang, untuk mempertahankan bendera perusahaan tetap berdiri, maka pihak management akhirnya memutuskan untuk memangkas pengeluaran dengan cara mengurangi jumlah karyawan. Dan dia si pria bule yang expert tadi menjadi salah satu karyawan yang dilepaskan.

Rasanya seperti petir di siang hari… menggelegar dan mengejutkan bagi si pria bule ini. Tiba-tiba saja bayangan hitam kelam masa depan tergambar di hadapannya. Akan kemana lagikah setelah ini? Namun tak ada waktu untuk galau. Segala urusan pemutusan hubungan kerja harus dilaksanakan dalam waktu singkat dan beliau mau tidak mau harus kembali ke negara asalnya. Dia terlihat berat meninggalkan kantor dan orang-orangnya yang sudah sekian lama bekerja bersamanya di kantor itu.

Singkat cerita, dia kembali ke negaranya dan harus menghadapi kenyataan bahwa dia bukan siapa-siapa lagi. Berusaha keras mengerahkan segenap daya untuk mencari pekerjaan lain. Segala koneksi orang-orang hebat dan para petinggi yang biasanya dia bekerja sama, ternyata tidak dapat diandalkan. Mereka juga mengalami hal yang sama. PHK dan dikembalikan ke negara asalnya. Selama hampir setahun, dan dia hanya sibuk dengan kekosongan demi kekosongan. Segala skill dan pengalaman yang sangat berharga itu menjadi seperti tidak ada harganya sama sekali. Beberapa kesempatan kami bercakap-cakap melalui fb messenger dan aku mengetahui perasaan sedih dan kekosongan yang beliau rasakan.

Aku merenungkan hal itu dan aku memutuskan bahwa aku tak ingin seperti dia saat aku sudah tua nanti. Terpaksa pergi dari tempat yang aku kira menjanjikan, tapi ternyata dalam sekejap hilang tanpa jejak. Aku ingin tetap bisa berdiri di atas kakiku sendiri, punya skill yang bisa kugunakan untuk bertahan hidup dimana pun aku berada. Saat ini, mumpung aku masih muda, belum nikah dan belum sibuk ngurus anak dan suami, masih punya banyak waktu luang, punya sumber dana dan masih tinggal di kota besar dengan akses mudah kemana-mana, aku pun memutuskan untuk menambah skill baru. Dalam hal ini skill merias sepertinya begitu menjanjikan. Ini adalah skill yang dibutuhkan di desa dan di kota, oleh orang tua dan muda dan banyak sekali kesempatan yang akan membutuhkan skill ini. Acara wisuda, nikahan, pesta dan lain sebagainya.

Jadi aku pun memutuskan bahwa kendati kendala dana masih tersendat-sendat, namun kita harus mulai kursus ini. Biaya untuk membeli make up sendiri lumayan, dan biaya kursus make up nya pun lumayan. Tapi kita harus melakukan sesuatu sekarang, yang akan kita syukuri di masa yang akan datang. Dan selain itu, saat ini aku sedang menjalankan bisnis Oriflame, yang sebagian besar produknya adalah make up. Jadi, ikut kursus merias dan jualan produk Oriflame terlihat begitu saling mendukung. Aku pun memutuskan untuk belajar dan aku yakin, segala usaha yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan ada gunanya.

 

No comments:

Post a Comment

Istri yang Suka Mengeluh dan Menjelek-jelekkan Suaminya

Suatu konflik dalam rumah tangga bisa berlangsung sementara atau mengakibatkan kerusakan permanen bila disikapi dengan cara yang salah. ...